25.1.11

Sale!!!

Aku sedang dalam perjalanan pulang tatkala ada dua orang berbaju merah lewat didepanku. Wajah mereka tidak aku ingat, namun yang menarik perhatianku adalah tulisan 'sale' di baju mereka. Tentu saja dapat diduga mereka adalah karyawan yang bekerja di suatu mal yang sedang mengadakan sale besar-besaran.

Sebagai wanita pada umumnya, aku juga menyukai barang-barang sale. Bukannya aku tidak sanggup merogoh kocek untuk membeli barang yang tidak sale, cuma sayang saja menghabiskan duit dikala aku memerlukannya untuk keperluan lain.

Taukah kamu bahwa selain menyukai barang sale, beberapa kalangan wanita juga men'sale' diri mereka? Hush! Jangan membayangkan yang bukan-bukan. Yang kumaksudkan bukanlah wanita yang berkeliaran dimalam hari (ndak harus malem sih...), mengenakan baju ketat dan lipstik berwarna merah darah, menggoda para pria yang tidak kuat imannya. Bukan, bukan yang itu! Yang aku maksud disini adalah wanita yang diburu untuk menikah. Jangan bilang kamu tidak tahu mengenai hal itu. Menurut aturan ntah darimana, seorang wanita harus menikah sebelum umurnya kepala tiga, jangan sampai jadi perawan tua! Tekanan dari lingkungan, keluarga, dan teman-teman sekitar yang sudah menikah terkadang membuat para wanita lajang panik.

Aku memiliki seorang teman. Usianya hampir menginjak 30 tahun. Sebenarnya dia belum siap untuk memulai suatu hubungan, tetapi keluarganya terus bertanya kapan dia akan menikah. Suatu kali dia berkata kepadaku, apabila dia menginjak usia 30 tahun dan belum menikah, dia akan sale dirinya 50%!!! Hey! Aku terkejut mendengar perkataannya. Ini sama aja artinya dengan dia mengobral dirinya kepada pria mana yang tertarik padanya. Penasaran, aku menanyakan kriteria pria yang dia inginkan. Jawabannya klise, pria yang baik. Namun baik yang seperti apa? Disaat remaja, wanita akan membuat daftar kriteria yang panjang, yang kayalah, tampanlah, bla bla bla. Kriteria yang muncul akibat kebanyakan membaca dongeng, novel-novel romantis, dan menonton film Korea. Seiring bertambahnya umur, daftar kriteria itu memendek, menjadi lebih realistis bahkan menurun lagi menjadi 'yang penting laku' (mungkin tidak semua berpikir seperti itu, tp kebanyakan, iya). Aku tidak bisa menyalahkan temanku juga atas hal ini, karena aku sendiri belum mendekati umur 30 tahun. Jangan bilang aku tidak pernah cemas diusiaku yang 24 ini, apalagi ketika melihat teman-temanku sudah memiliki pasangan, bahkan menikah. Aku berharap bahwa aku tidak akan pernah menjadi wanita 'sale',dan waktu yang akan membuktikan apakah aku akan tetap memegang prinsip itu. Pernikahan tidak selalu membuat diri kita menjadi lengkap.

Btw, anyway, aku kepikiran, apakah ada juga pria yang men'sale' dirinya??? *melihat dua pria yang mengenakan kaos sale berwarna merah. hihi...

No comments:

Post a Comment