20.2.11

Matahari sore

Senja menjelang. Matahari hampir selesai bekerja. Dia mengepak-ngepakkan barangnya, mempersiapkan ruang untuk bulan yang akan menggantikannya. Cahaya matahari begitu lembut saat ini. Warna oranye berpendar disepanjang lorong apartemen. Tiba-tiba muncul siluet seorang perempuan. Tampak tinggi dan sebelah tangannya memegang sesuatu. Sesaat kukira dia akan menghampiri sang matahari. Tuk, tuk, tuk. Namun beberapa langkah sebelum mencapai matahari, perempuan itu berbelok ke kiri, membuka suatu pintu, melemparkan barang ditangannya kedalam sana sambil mengernyit jijik. Aroma yang menusuk membanjiri hidungnya. Dengan segera perempuan itu menutup pintu yang bertuliskan 'Ruang sampah'. Perempuan itu melangkahkan kakinya kembali menuju arah darimana dia berasal. Sinar matahari yang memanggilnya tidak dihiraukannya.

No comments:

Post a Comment